Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

| Kamis, 30 November 2017 | |
     Assalamu'alaikum, temen-temen.. Apa kabar? semoga selalu dalam keadaan sehat dan selalu semangat yaa. Nah kali ini nadya akan share salah satu materi SBM kita nih. Iyaa, SBM. Strategi Belajar Mengajar :). Penasaran? Yukk cek pemaparan dibawah ini dan jangan lupa cek sumber yang tertera diakhir pembahasan yaa, bakal ada link buat lihat full version jurnal atau sumbernya :)) dan informasi aja bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya (sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the journal and scroll w/ your mouse:)

      Diedrich (dalam Hamalik 2008 : 172-173) menyatakan bahwa macam-macam aktifitas siswa antara lain visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional activities. Slameto (2001:57) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi dua golongan, yaitu faktor-faktor intern (dalam) dan faktor-faktor ekstern (luar). Faktor intern ini dibedakan menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologi dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
      Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berbantuan media movie merupakan model pembelajaran yang menggunakan suatu permasalahan di dalam kehidupan sehari-hari untuk diidentifikasi dan dipecahkan, tidak hanya terpusat pada penguasaan materi. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berbantuan media movie mendorong siswa untuk menganalisis masalah, mencari informasi, menyusun hipotesis, serta memecahkan masalah dengan bantuan tayangan video maupun film dalam mengidentifikasi suatu permasalahan.
     Kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie yang diadaptasi dari Ibrahim dan Nur (2004) yaitu mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, mendorong kerjasama dalam menyelesaikan masalah, mendorong siswa melakukan pengamatan dan dialog dengan orang lain, melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri. Hal ini memungkinkan siswa untuk menjelaskan serta membangun pemahamannya sendiri mengenai fenomena tersebut. Selain itu, kelebihan model pembelajaran PBI berbantuan media movie adalah membantu siswa untuk pembelajaran mandiri. Bimbingan guru kepada siswa secara berulang-ulang mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian masalah mereka sendiri. Dengan begitu siswa belajar menyelesaikan tugas-tugas mereka secara mandiri dalam kehidupan kelak. 
Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum:)
edit

Tugas Supervisor Pendidikan

| Kamis, 30 November 2017 | |
     Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan-Nya ya. Oh yaa ketemu lagi dalam menu Pengelolaan Pendidikan. Nah di tugas mandiri ini nadya mau share tentang tugas supervisor dan bagaimana pengimplementasian supervisi pendidikan dalam meningkatkan pembelajaran (on journal) dan informasi aja bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya (sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the journal and scroll w/ your mouse:) 

     Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengatakan, bahwa tugas supervisor itu meliputi: 
1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program. 
2. Tugas Administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha perbaikan kualitas pengajaran. 
3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar. 
4. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru.
5. Melaksanakan penelitian

Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi berfungsi membantu, memberi suport dan mengajak mengikut sertakan guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu dapat membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar mengajar. Seorang supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator.
  
edit

Langkah-langkah Menyukseskan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru dan Kepala Sekolah

| Kamis, 30 November 2017 | |
      Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga selalu dalam rahmat dan lindungan-Nya ya. Oh yaa ketemu lagi dalam menu Pengelolaan Pendidikan. Nah di tugas mandiri ini nadya mau share tentang bagaimana guru atau bahkan Kepala Sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum, dan informasi aja bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya (sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the journal and scroll  w/ your mouse:)

     Untuk memberi kemudahan kepada guru dan kepala sekolah dalam menyukseskan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, perlu dipahami prosedur pengembangan silabus, baik yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi maupun revisi. Seperti yang dikemukakan oleh Mulyasa (2005:41) prosedur pengembangan silabus sebagai berikut: 
1. Perencanaan, dalam perencanaan tim pengembang harus menyediakan informasi dan referensi serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. 
2. Pelaksanaan penyusunan silabus meliputi langkah-langkah: menentukan alat evaluasi dan menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar dengan waktu yang tersedia. 
3.   Penilaian, proses penilaian silabus harus dilakukan secara berkala.

Nah itu dulu yaa bahasan kita kali ini, wassalamu'alaikum:)
edit

[PPT] Sistem Informasi Pendidikan

| Kamis, 30 November 2017 | |
   Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan baik yaa. Nah kira-kira kali ini materi apa yaa yang bakal nadya upload dalam salah satu menu Pengelolaan Pendidikan ini tentunya. Tapi dari judul entrinya udah pada tahu y. Yap. Kali ini nadya akan membahas tentang Sistem Informasi Pendidikan, materi ini sebelumnya udah sempat nadya dan anggota kelompok 7 presentasikan pada mata kuliah PP sebelumnya loh. Jadi, disini nadya akan share langsung PPT nya. Silahkan cek pada preview dibawah ini. Jangan lupa click disetiap slide yaa, karena ada yang menggunakan animasi:))



Bagaimana? Sudah tampak bukan beberapa point-point yang bisa kamu jelaskan dengan mengenai Sistem Informasi Pendididikan ini yang tentunya sangat berpengaruh dalam Pengelolaan Pendidikan. Untuk penjelasan lebih lanjut, teman-teman bisa langsung cek pada beberapa buku atau bahkan jurnal. Don't forget to leave your comment below, any suggestion? with pleasure~ Thankyouu 

Wassalamu'alaikum, dan selamat membaca artikel-artikel lainnya ya di nadyaputrinote.blogspot.com
edit

[PPT] Keterampilan Menjelaskan

| Kamis, 30 November 2017 | |
   Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan baik yaa. Nah kira-kira kali ini materi apa yaa yang bakal nadya upload dalam menu Strategi Belajar Mengajar Fisika ini tentunya. Tapi dari judul entrinya udah pada tahu y. Yap. Kali ini nadya akan membahas tentang Keterampilan Mengajar, materi ini sebelumnya udah sempat nadya presentasikan pada mata kuliah SBMF sebelumnya loh. Jadi, disini nadya akan share langsung PPT nya. Silahkan cek pada preview dibawah ini. Jangan lupa click disetiap slide yaa, karena ada yang menggunakan animasi:))



Bagaimana? Sudah tampak bukan beberapa point-point yang bisa kamu jelaskan dengan menggunakan keterampilan ini dalam menjelaskan. untuk penjelasan lebih lanjut, teman-teman bisa langsung cek pada beberapa buku atau bahkan jurnal, khususnya yang berkaitan dengan Fisika. Banyak banget loh pengaplikasiannya, seperti yang dijelaskan saat kita duduk di bangku SMA atau SMP. So don't forget to leave your comment below, any suggestion? with pleasure~ Thankyouu 

 Wassalamu'alaikum, dan selamat membaca artikel-artikel lainnya ya di nadyaputrinote.blogspot.com
edit

Kemampuan Keterampilan Proses SAINS Mahasiswa Fisika pada Praktikum Fisika Dasar I

| Selasa, 14 November 2017 | |
    Assalamu'alaikum, temen-temen.. Apa kabar? semoga selalu dalam keadaan sehat dan selalu semangat yaa. Nah kali ini nadya akan share salah satu materi SBM kita nih. Iyaa, SBM. Strategi Belajar Mengajar :). Penasaran? Yukk cek pemaparan dibawah ini dan jangan lupa cek sumber yang tertera diakhir pembahasan yaa, bakal ada link buat lihat full version jurnal atau sumbernya :)) dan informasi aja bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya (sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the journal and scroll  w/ your mouse:)

KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I


Faktor yang menyebabkan pembelajaran menjadi menarik dan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang tinggi. Salah satunya keterlibatan siswa secara aktif dalam Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang diamati dengan indra. Penelitian tentang pembelajaran fisika menunjukkan banyak  proses pembelajaran, siswa terlibat mengamati, mengoperasikan alat dan berlatih menggunakan objek kongkrit. 
Para ahli pendidikan sains juga memandang sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang belum diterangkan. Secara garis besar sains dapat didefenisikan atas tiga komponen, yaitu (1) sikap ilmiah, (2) proses ilmiah, dan (3) produk ilmiah. Jadi proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah merupakan bagian studi sains, termasuk materi bidang studi yang harus dipelajari siswa.
Fisika merupakan proses dan produk. Proses yang dimaksud di sini adalah proses melalui kerja ilmiah, yaitu: kritis terhadap masalah, sehingga peserta didik mampu merasakan adanya masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan-pertanyaan, merancang percobaan atau melakukan pengamatan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan. Produk-produk dalam IPA adalah konsep-konsep, azas, prinsip, teori dan hukum. Proses melalui kerja ilmiah ini dapat dikembangkan oleh guru, antara lain melalui pendekatan keterampilan proses sains. Pendekatan   keterampilan      proses sains melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang sebenarnya telah ada dalam diri siswa.
Matakuliah Fisika Dasar I(TFS 401.1) merupakan matakuliah wajib bagi mahasiswa jurusan Tarbiyah Program Studi Tadris Fisika STAIN Palangka Raya, berbobot 3 sks dengan praktikum. Kompetensi dasar yang ingin dicapai pada kegiatan praktikum adalah terbentuknya kemampuan melakukan percobaan sederhana tentang fisika. Kemampuan melakukan percobaan sederhana seharusnya mencakup terbentuknya kebiasaan ilmiah pada siswa. Pelaksanaan praktikum Fisika Dasar di STAIN Palangka Raya saat ini baru pada tataran pembuktian konsep-konsep dasar Fisika dan keterampilan-keterampilan praktikum menggunakan alat-alat laboratorium. 
         Seharusnya praktikum menjadi proses menumbuhkan dan membentuk kemampuan untuk kerja ilmiah mulai dari menentukan masalah, mengembangkan hipotesis atau pertanyaan-pertanyaan, merancang percobaan, melakukan pengamatan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan. Untuk merancang proses praktikum yang akan membentuk keterampilan proses diperlukan identifikasi awal tentang indikator-indikator keterampilan proses sains yang sudah dikuasai mahasiswa ataupun keterampilan proses sains yang muncul selama kegiatan praktikum . Diharapkan penataan kegiatan praktikum selanjutnya sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yaitu dengan menekankan pembentukan keterampilan proses sains yang belum dikuasai mahasiswa. Penilaian terhadap laporan hasil praktikum kerja ilmiah mahasiswa sudah dilakukan, tetapi belum teridentifikasi kemampuan keterampilan proses yang sudah dimiliki mahasiswa. Penuntun praktikum sebagai salah satu sumber belajar pada kegiatan praktikum seharusnya menjadi panduan bagi siswa dalam menumbuhkan keteramplan proses saiins. Peneliti merasa perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi kemampuan keterampilan proses sains mahasiswa Fisika STAIN Palangka Raya pada praktikum Fisika Dasar I.

     Penasaran? Gimana hasil studi atau penelitian tentang jurnal ini? Yukk cek previewnya DISINI :))




edit

Pengantar Filsafat Pendidikan

| Jumat, 18 Agustus 2017 | |
    Assalamu'alaikum, teman-teman. Pada kesempatan kali ini, nadya akan memaparkan materi mengenai Filsafat Pendidikan dan untuk materi lebih lengkapnya kalian bisa cek pada preview file dibawah ini..
Apa itu filsafat? dan kenapa kita harus belajar filsafat? lalu apa manfaatnya bagi seorang guru?. nah untuk memahami lebih lanjut, yuk baca materinya.


Bagaimana??? menarik bukan mempelajari filsafat atau ada yang mau dibahas lagi?? Yukk leave ur comment below, and let's having fun to study together. Kita juga bisa buka forum diskusi lewat comment session jadi jangan lewatkan yaa
edit

Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika

| Jumat, 18 Agustus 2017 | |
    Assalamu'alaikum, teman-teman. Apa kabar? Semoga selalu dalam keadan sehat dan terus bersemangat yaa. Kali ini nad akan menjelaskan pokok materi dari mata kuliah kita, yaitu Strategi Belajar Mengajar. Dengan materi mengenai Pendekatan Kontekstual, khususnya dalam pembelajaran fisika dan informasi aja bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya (sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the journal and scroll  w/ your mouse:)

    Bagaimana ya kira-kira bentuk pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fisika? Sebelumnya yuk baca materi dibawah ini mengenai apa itu Pendekatan Kontekstual.
[MATERI] Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran, oleh Sujarwo, M.Pd, selengkapnya KLIK DISINI

Pelaksanaan pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual pada pokok bahasan Wujud Zat dan Perubahannya dilakukan dalam tiga siklus dan dijelaskan sebagai berikut:
1.Siklus I
Pada siklus I, awalnya siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dalam LKS tetapi siswa merasa sulit dan ragu-ragu ketika menjawab pertanyaan. Guru memberikan arahan agar langkah-langkah penyelidikan dalam LKS dilakukan secara urut sehingga pertanyaan yang ada dalam LKS dapat dijawab dengan benar. Kelemahan pada siklus I, pemanfaatan alokasi waktu yang belum maksimal untuk melaksanakan pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual. Hal ini disebabkan siswa masih merasa kebingungan dan belum terbiasa melakukan penyelidikan. Siswa juga belum bisa menyiapkan alat dan bahan secara sempurna. Hal ini dikarenakan siswa belum pernah diperkenalkan dengan alat-alat yang akan dibuat percobaan, untuk mengatasi hal tersebut sebelum memulai percobaan guru memperkenalkan alat-alatnya terlebih dahulu. Penyebab yang lain yaitu sebagian siswa tidak disiplin dalam pembelajaran, seperti kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan membuat kegaduhan dengan temannya, kurang tekun dalam melakukan percobaan dan rasa keingintahuan siswa kurang. Hal ini bisa diindikasikan bahwa sikap ilmiah siswa kurang. Untuk menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa, guru berusaha membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan dengan lebih serius Saat pelaksanaan percobaan, ada sebagian siswa yang tidak dapat bekerjasama dengan baik, ada yang diam hanya mengandalkan temannya yang pandai untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, kurangnya kedisiplinan selama pembelajaran mengakibatkan pemanfaatan waktu yang tidak optimal. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus memberikan arahan agar siswa dapat memanfaatkan waktu secara optimal. Refleksi yang dilakukan pada beberapa kelemahan pelaksanaan pembelajaran di siklus I adalah guru memberikan arahan agar siswa mempelajari dulu materi selanjutnya, memperhatikan penjelasan dari guru dan memberikan arahan agar siswa tidak berbuat gaduh ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga menjelaskan sekilas tentang materi yang akan dibahas di siklus II agar siswa lebih antusias dan lebih siap dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II ada sedikit kemajuan seperti, siswa sudah mampu mempersiapkan alat dan bahan sendiri, siswa sudah siap dan sudah mulai beradaptasi dengan pendekatan kontekstual. Dalam pelaksaan percobaan sebagian besar siswa sudah bekerjasama dengan baik, walaupun ada beberapa siswa yang belum bisa bekejasama dengan baik. Alokasi waktu yang tersedia masih tidak cukup untuk melaksanakan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Hal ini dikarenakan sebagian siswa masih merasa kesulitan saat percobaan, karena variasi percobaan yang dilakukan lebih banyak. Selain itu masih ada siswa yang belum disiplin dalam pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus lebih intensif memberikan pengarahan agar tidak banyak waktu yang terbuang sis-sia. Adapun kendala yang lainnya adalah kurang aktifnya siswa dalam bertanya selama pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa tidak percaya diri dengan kemampuannya. Untuk mengatasi hal itu, guru berusaha memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah agar siswa lebih aktif untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru. Untuk siswa yang sangat pasif, guru menunjuk mereka untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.
3. Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah sesuai rencana. Siswa sudah menunjukkan perubahan yang signifikan, karena siswa sudah terbiasa menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Sehingga pada siklus III penyelidikan dapat berjalan dengan lancar. Siswa juga sudah aktif dalam melakukan kegiatan penyelidikan. Saat percobaan, sebagian besar siswa telah menunjukkan keseriusannya dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Siswa juga telah mampu bekerjasama dengan anggota timnya yang lain. Saat presentasi kelas dilaksanakan, siswa juga telah mampu mengemukaan pendapat dan sebagian besar banyak yang bertanya, baik bertanya dengan guru ataupun teman yang melakukan presentasi. Pada siklus III masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga harus segera diatasi. Adapun kelemahan-kelemahan itu seperti siswa merasa kesulitan saat melakukan percobaan pemuaian. Hal ini karena percobaan pemuaian menggunakan pembakar spirtus, yang mana siswa belum terbiasa menggunakannya. Siswa merasa takut saat menghidupkan dan mematikan pembakar spirtus tersebut, jadi guru harus lebih waspada dalam mengawasi siswa dalam melakukan eksperimen.

    Nah bagaimana setelah membaca materi diatas, sudah mengerti bukan apa itu pendekatan kontekstual? Kalau begitu saatnya menyimak bacaan selanjutnya mengenai Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika.
[MATERI] Penerapan Pembelajran Fisika dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Siswa (Skripsi oleh Supri Arum Fajar .P - Jurusan Fisika UNNES), selengkapnya KLIK DISINI (atau dibawah ini:)



Nah itu dia pembahasannya, thankyouu:) Wassalamu'alaikum..
edit

Permendikbud TH. 2016 No.24 lampiran 08 Fisika SMA

| Senin, 07 Agustus 2017 | |
Assalamualaikum, teman-teman. Apa kabar semua? Udah lama ga ngepost dan kali ini Nadya mau ngepost tentang kurikulum 2013, penasaran??? Yukk cek..

Kurikulum 13, Revisi tahun 2016
Mata Pelajaran Fisika SMA
Permendikbud tahun 2016 No.24 lampiran 08 Fisika SMA, klik DISINI
edit

Membuat Simulasi dengan PhET

| Sabtu, 13 Mei 2017 | |
       Membuat Simulasi dengan Menggunakan PhET
Assalamu’alaikum temen-temen. Kali ini nad mau sharing ke kalian tentang aplikasi yang worth it banget buat kamu gunakan dalam membuat simulasi. Simulasi interaktif ini sangat menarik sekali dan saya sangat merekomendasikannya kepada sahabat fisika, karena sangat asyik, mudah, dan menyenangkan sekali. Pokoknya sahabat harus memilikinya.

PhET (Physics Education Technology) ialah sebuah situs yang menyediakan simulasi pembelajaran fisika dan kimia yang gratis untuk di download untuk kepentingan pengajaran di kelas atau dapat digunakan untuk kepentingan belajar individu.


Nah disini aplikasi ini juga sangat memudahkan nad dalam membuat simulasi fisika, tapi tenang aja.. alhamdulillah PhET juga menyediakan beberapa tools yang dapat digunakan untuk jurusan sains dan math lainnya seperti kimia, matematika, biologi, bahkan ilmu kebumian dan masih banyak lagi yang lainnya. So tunggu apa lagi, yukk buat simulasi-mu dengan PhET, OK. Untuk masuk k website-nya KLIK DISINI


edit

Media Visual yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran

| Sabtu, 13 Mei 2017 | |
Media Visual yang Dapat Digunakan dalam Proses Pembelajaran

·         Media Visual

Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media yang termasuk media visual adalah:

a. Gambar atau foto
Salah satu alasan penggunaan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja oleh siapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:
·                     Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit
·                     Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
·                     Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
·                     Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja
·                     Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.

c. Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.
Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah:
·                     benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu
·                     cukup besar dan ditempatkan strategis
·                     penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan/Chart
Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow chart), atau bagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual lain seperti gambar, diagram, atau lambang-lambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:
·                     dapat dimengerti oleh pembaca
·                     sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit
·                     diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya tarik
e. Grafik
Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif, grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik diantaranya adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.

f. Kartun
Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan cepat.
 
g. Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Ciri-ciri poster yang baik adalah:
·                     sederhana
·                     menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
·                     berwarna
·                     slogan yang ringkas dan jitu
·                     ulasannya jelas
·                     motif dan desain bervariasi
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya. Secara khusus peta dan globe dapat memberikan informasi tentang:
·                     keadaan permukaan bumi, daratan, sungai, gunung, lautan dan bentuk daratan serta perairan lainnya
·                     tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain
·                     data-data budaya dan kemasyarakatan
·                     data-data ekonomi, hasil pertanian, industri dan perdagangan
i. Papan planel
Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena di bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.

j. Papan Buletin
Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin.



*referensi : http://ilmianissa.blogspot.co.id/2012/08/media-media-yang-biasa-digunakan-dalam.html 
edit

Bagan Struktur Organisasi Laboratorium IPA

| Sabtu, 13 Mei 2017 | |
Bagan Struktur Organisasi Pengurus Lab IPA

         


Nah teman-teman untuk membuat struktur organisasi, kita juga perlu acuan dalam membuat kepengurusannya. Dengan adanya bagan maka akan mempermudah kita dalam menentukannya. Khususnya buat lab kita nih kedepannya. Bagaimana? Sama bukan bentuk strukturnya seperti yang tampak pada setiap laboratorium..



edit

Pengertian dan Fungsi Lab

| Sabtu, 13 Mei 2017 | |
                             PENGERTIAN DAN FUNGSI LABORATORIUM
                           

Secara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin, yang berarti tempat bekerja. Dalam perkembangannya kata laboratorium mempertahankan artiaslinya yaitu tempat bekerja, akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika IPA/ sains merasa perlu mengadakan ruang siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan saing, laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut sebagai laboratorium sains sekolah (school science laboratory).
Laboratorium diartikan sebagai tempat yang dapat berbentuk ruangan terbuka, ruang tertutup, kebun sekolah, rumah kaca atau lingkungan lain untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang atau kamar yang dimaksud adalah gedung yang dibatasi dinding, atap, atau alam terbuka. Pengertian laboratorium yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup. Laboratorium merupakan suatu wadah atau tempat untuk melakukan eksperimen-eksperimen sebagai pembuktian kebenaran teori-teori yang diberikan dalam kelas, merangsang percobaan tertentu secara terpimpin, atau menemukan sendiri sekaligus meningkatkan daya nalar siswa.
Adapun fungsi dari ruangan laboratorium IPA/ sains antara lain sebagai berikut;
  1. Tempat pembelajaran IPA/sains dan memberikan keterampilan-keterampilan.
  2. Tempat interaksi




edit

Grafik Perubahan Wujud

| Sabtu, 13 Mei 2017 | |

                                                              (Grafik) Perubahan Wujud

                Assalamu’alaikum, temen-temen. Back again dan kali ini nadya mau bahas tentang kalor dan perubahan wujud. Bicara soal perubahan wujud pasti kalian gak asing lagi kan dengan grafik dibawah ini :




Seperti yang kita ketahui bersama bahwa energi kalor dapat mengubah wujud suatu benda, dalam hal ini saya akan menggunakan air sebagai contohnya.
Air dalam suhu yang amat rendah (-40o Celcius ) akan berbentuk sebagai es yang berwujud padat, sedangkan pada suhu 0o Celcius air akan mengalami perubahan wujud dari padat ( es ) menjadi cair. Suhu air akan terus mengalami kenaikan ketika dipanaskan, yang pada akhirnya hinga di titik 100o Celcius akan mengalami perubahan wujud dari cair menjadi gas ( uap air ). Seperti pada grafik diatas yaa.

*perlu diingat ya, kalo line atau garis yang berwarna merah atau hijau sebagai penanda atau pembeda sehingga bisa tampak jelas dimana air tersebut mengalami perubahan suhu.
*Referensi : http://klikbelajar.com

edit

SOP Laboratorium SMA

| Senin, 08 Mei 2017 | |
Standar Operasional Bekerja Di Laboratorium
            Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan satu kelompok untuk digunakan saat melakukan kegiatan di laboratorium. SOP merupakan tata cara  atau tahapan untuk mencapai tujuan organisasi, dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

            Laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang IPA. Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumber daya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang berkualitas. Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.           

§  Standar Operasional Prosedur Di Laboratorium 
Standar oprasional prosedur bekerja di laboratorium IPA Menurut Sujono (2013:45) mengemukakan beberapa standar prosedur oprasional bekerja di laboratorium IPA selama praktikum diantaranya:
a)      Siswa peserta praktikum terdaftar sebagai peserta mata pelajaran IPA.
b)      Sebelum pelaksanaan praktikum, siswa berhak memperoleh petunjuk praktikum.
c)      Laboratorium mengumumkan kegiatan praktikum dilengkapi dengan pembagian kelompok,acara dan jadwal.
d)     Acara praktikum meliputi pre-test, praktikum inti, post-test dan pelaporan kegiatan  praktikum serta wajib diikuti oleh setiap siswa.
e)      Guru atau asisten praktikum menyampaikan hasil pre-test dengan ketentuan siswa yang nilai pre-test < 65 tidak boleh mengikuti kegiatan praktikum dan diberikan kesempatan satu (1) kali melakukan pre-test dengan jadwal yang ditentukan kemudian.
f)       Setelah menyelesaikan materi dalam praktikum inti, peserta praktikum wajib menyusun draf laporan secara individu atau kelompok, mengikuti sistematika dalam petunjuk
g)      praktikum.
h)      Peserta praktikum wajib mengikuti post-test sesuai jadwal. Bagi peserta praktikum yang belum mengumpulkan laporan, tidak boleh mengikuti post-test.
i)        Hasil post-test diumumkan di papan pengumuman laboratorium selambat-lambatnya satu (1) minggu setelah pelaksanaan.
j)        Kepala laboratorium menandatangani kartu puas. Kartu puas sebagai bukti telah mengikuti kegiatan terjadwal dan dinyatakan lulus serta digunakan untuk mengambil nilai akhir praktikum.

·         Standar oprasional prosedur bekerja di labolatorium fisika
            Adapun peraturan-peraturan dalam standar oprasional prosedur bekerja di labolatorium fisika.Menurut Winarti (2002:46) ada tiga macam yaitu : sebelum praktikum, saat praktikum, dan setelah praktikum.
Sebelum Praktikum
1)      Praktikan harus sudah hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2)      Praktikan harus mengenakan seragam praktikan dan tidak dibenarkan memakai sanal.
3)      Praktikan harus mengikuti pretes.
4)      Praktikan yang tidak lulus pretes dan tidak mengumpulkan tugas pendahuluan, tidak dibenarkan mengikuti praktikum.
b Saat Praktikum
1)      Praktikan tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama di dalam ruangan.
2)      Praktikan harus melakukan praktikum di dalam kelompoknya dan tidak diperkenankan dalam kelompok yang lain.
3)      Setiap kelompok harus meminjam alat atau sebahagian alat yang akan digunakan dengan mengisi bon peminjaman alat yang sudah ditandatangani oleh asisten yang ditunjuk.
4)      Setelah alat dirangkai mintalah asisten untuk memeriksa sambungannya sebelum dihubungkan ke PLN
5)      Tulislah data yang diperoleh pada kertas laporan sementara dan harus diketahui oleh asisten yang bertugas pada saat itu dengan memberikan tanda tanagan pada laporan sementara.
c Setelah Praktikum
1)      Setelah pengambilan data selesai peralatan harusn dikembalikan kepada laboran, bersihkan meja dan tinggalkan meja kerja dalam keadaan rapi dan bersih.
2)      Kerusakan alat menjadi tanggung peminjam (praktikan).
3)      Laporan ditulis dengan format yang telah disediakan.
4)      Setiap laporan disertakan hasil perhitungan yang dilengkapi perhitungan ralat, kesimpulan dan jawaban tugas yang diberikan.
5)      Praktikan yang tidak hadir sebanyak dua kali tanpa keterangan dianggap gagal dan semua praktikum yang sudah dilakukan dianggap batal.

·         Standar Prosedur  Peminjaman Alat
2.3.1 Standar Prosedur Peminjaman Alat Laboratorium IPA
            Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan penggunaan, fasilitas laboratorium, dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium termasuk standar prosedur peminjaman alat didalamnya. Prosedur peminjaman alat menurut Anonim 2015 ada dua yaitu Prosedur Peminjaman Alat untuk Praktikum dan Prosedur Peminjaman Alat untuk Penelitian.
a Prosedur Peminjaman Alat untuk Praktikum
            Sebelum melakukan peminjaman alat untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menurut Anonim 2015  yaitu sebagai berikut :

1)      Tiga (3) hari sebelum praktikum dimulai, setiap kelompok siswa harus sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru mata pelajaran IPA,
2)      Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala laboratorium,
3)      Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud
4)      Laboran menyiapkan peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan berkas peminjaman alat.
5)      Asisten praktikum melakukan cek atas alat yang telah disediakan.
6)      Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran.
7)      Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, asisten praktikum mengisi buku peminjaman alat.
8)      Saat kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain,  selain judul acara praktikum yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat.
9)      Setelah kegiatan praktikum selesai, asisten praktikum segera melapor pada laboran.
10)  Peserta praktikum harus membersihkan peralatan, meja dan ruang praktikum, serta merapikannya.
11)  Asisten praktikum bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.
12)  Peserta praktikum diperbolehkan meninggalkan ruangan laboratorium jika cek peralatan selesai, kondisi laboratorium bersih dan rapi serta diijinkan oleh asisten praktikum.
b Prosedur Peminjaman Alat untuk Penelitian
            Biasanya dalam melakukan sebuah penelitian kita membutuhkan alat-alat untuk penelitian. Adapun prosedur peminjaman alat untuk penelitian sebagai berikut:
1)      Tujuh hari (7) hari sebelum kegiatan penelitian dimulai; siswa, guru maupun pihak luar, selanjutnya disebut dengan peminjam; sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru pembimbing maupun pihak luar yang bersangkutan kepada staf administrasi laboratorium. Penyerahan berkas ini sekaligus persetujuan atas biaya administrasi dan sewa laboratorium dan/atau peralatan yang dimaksud dalam berkas peminjaman alat. Besaran biaya administrasi dan sewa laboratorium diatur dalam lampiran sendiri,
2)      Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala laboratorium,
3)      Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud,
4)      Laboran menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat,
5)      Peminjam melakukan cek atas alat yang telah disediakan,
6)      Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran,
7)      Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku peminjaman alat,
8)      8. Saat kegiatan penelitian berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal dan berkas peminjaman alat,
9)      Setelah kegiatan penelitian selesai; peminjam segera melapor pada laboran,
10)  Peminjam harus membersihkan peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya; jika menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian,
11)  Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan.
12)  Peminjam membayar biaya sewa atas peralatan dan/atau laboratorium yang besarnya dapat dilihat pada lampiran peralatan  dan sewa alat.
13)  Setelah menyelesaikan semua administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana saat peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh surat keterangan bebas tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil penelitian yang dilakukan.
2.3.2. Standar Prosedur Oprasional Peminjaman Alat Labolatorium Fisika
            Tidak jauh beda dengan standar prosedur operasional peminjaman alat laboratorium. Standar peminjaman alat-alat laboratorium fisika juga mempunyai standar operasionalnya tersendiri. Adapun  standar prosedur oprasional peminjaman alat labolatorium fisika biasanya digunakan untuk tugas akhir mahasiswa fisika dan non-fisika serta penelitian dosen fisika dan non fisika.
a Tugas Akhir Mahasiswa Fisika dan Non-Fisika
1)      Membuat permohonan peminjaman alat ke ketua laboratorium Fisika yang diketahui oleh dosen pembimbing atau dosen pembimbing utama skripsi.
2)      Mengisi daftar peminjaman alat yang disediakan oleh laboratorium.
3)      Mengisi surat perjanjian peminjaman alat yang diberiakn laboratorium fisika.
4)      Untuk alat-alat yang membutuhkan tenaga operator maka peminjaman alat harus didertai/didampingi oleh operator/teknisi, jasa operator dibebankan pada peminjam dan biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5)      Setiap peminjaman alat dikenakan biaya perawatan, besarnya biaya perawatan tergantung pada jenis dan sifat peralatan yang masing-masing sesuai dengan ketentuan laboratorium fisika.
b Penelitian Dosen Fisika dan Non-fisika
1)      Membuat permohonan peminjaman alat ke ketua laboratorium fisika.
2)      Mengisi daftar peminjaman alat yang disediakan oleh Laboratorium.
3)      Mengisi surat perjanjian peminjaman alat yang disediakan oleh Laboratorium fisika.
4)      Untuk alat-alat yang membutuhkan tenaga operator/teknisi maka peminjaman harus disertai/didampingi oleh operator/teknisi, jasa operator dibebankan pada peminjam dan biayanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5)      Setiap peminjaman alat dikenakan biaya perawatan, besarnya biaya perawatan tergantung pada jenis dan siafat peralatan yang masing-masing sesuai dengan ketentuan Laboratorium fisika.

DAFTAR PUSTAKA
 Anonim.2015. Standar Operasional Prosedur. Retrieved from  http://habibi.staf.b.ac.id/2015/04/09/Standar-Operasional-Prosedur-Laboratorium/

Sujono.2013.Pengelolaan Laboratorium Ipa. Jakarta: Graha Media

Winarti.2002. Modul Laboratorium Fisika. Jakarta Erlangga

http://pemerintah.net/standar-operasional-prosedur-administrasi-pemerintah/ 


edit
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Diberdayakan oleh Blogger.
Assalamu'alaikum.. Thanks for coming guys. Semoga bermanfaat selalu ^^)/

About me ? It's me !

My Visitors

Blog Archive

Translate here ^^,

Search This Blog

Pinterest Gallery

featured Slider

Popular Posts

featured Slider

BTemplates.com

Like us

Back Again (y)

Thanks

find me?!

Tw: @nadyaism_
© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content MiniNote