Bentuk-bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
|
Selasa, 29 Januari 2019
|
PTK
|
Assalamu'alaikum,
temen-temen.. Apa kabar? semoga selalu dalam keadaan sehat dan tetap semangat
yaa. Nah kali ini nadya akan share salah satu materi terkait PTK nih. Iyaa, PTK.
Penilaian Tindakan Kelas J. Penasaran? Yukk cek pemaparan dibawah ini dan jangan
lupa cek sumber yang tertera diakhir pembahasan yaa, bakal ada pratinjau full version
jurnal atau sumbernya J dan informasi aja
bahan tulisan ini nadya dapat dari sebuah jurnal, yang untuk lebih lengkapnya
(sumber) bisa kalian cek pada akhir pembahasan dibawah ini (don't forget to put the pointer on the
journal and scroll w/ your mouse:) Happy reading.
Bentuk-bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
pict source : http://jagoanbanten.blogspot.com/search/label/PTK
Penelitian Tindakan
Kelas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan classroom action research sejak lama berkembang di negara-negara maju
seperti Inggris. Australia dan Amerika. Ahli-ahli pendidikan di negara tersebut
menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Mengapa demikian? Karena jenis
penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di kelas dengan
melihat indikator keberhasilan proses pembelajaran. Dalam hal ini McNift
(1992:1) seperti dikutip Suyanto (1997:2)
memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh
guru sendiri dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan
kurikulum, sekolah, dan pengembangan dalam proses belajar mengajar dll.
Ada beberapa bentuk
penelitian tindakan kelas. Oja dan Smulyan (1989) dalam Sudarsono (1997) membedakan
adanya empat bentuk penelitian tindakan kelas, yaitu:
Ø Guru
sebagai peneliti.
Pada
bentuk yang pertama merupakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas yang memandang
guru sebagai peneliti memiliki ciri penting yaitu sangat berperannya guru itu
sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama
penelitian ialah meningkatkan praktek pembelajaran di kelas di mana guru
terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan) dan refleksi.
Dalam bentuk penelitian ini, guru mencari problema sendiri untuk dipecahkan
melalui penelitian tindakan kelas. Jika melibatkan orang lain perannya tidak
dominan. Sebaliknya keterlibatan pihak lain dari luar hanya bersifat
konsultatif dalam mempertajam atau mencari problema pembelajaran di kelas. Guru
sebagai peneliti, peran pihak luar (orang lain) sangat kecil dalam proses
penelitian.
Ø Penelitian
Tindakan Kolaboratif
Pada
bentuk penelitian kedua, Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, melibatkan
beberapa pihak baik guru, kepala sekolah maupun dosen secara serentak dengan
tujuan untuk meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan
teori dan karier guru. Model penelitian kolaboratif ini dirancang dan
dilaksanakan oleh sutu tim yang terdiri dari guru, dosen dan kepala sekolah.
Hubungan antara ketiga pihak tersebut bersifat kemitraan yang dapat secara
bersama-sama memikirkan persoalan-persoalan yang dihadapi untuk diteliti
melalui penelitian kolaboratif
Ø Simultan
Terintegratif
Pada
bentuk ketiga, Simultan Terintegratif, tujuan utama penelitian adalah untuk dua
hal sekaligus yaitu memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran praktis,
dan untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di
kelas. Dalam penelitian ini guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya,
terutama aspek aksi dan refleksi terhadap praktek-praktek pembelajaran di kelas.
Meskipun demikian persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti datang dan
diidentifikasi oleh peneliti dari luar. Pengambil posisi innovator adalah
peneliti dari luar.
Ø Administrasi
Sosial Eksperimental
Pada penelitian
tindakan kelas keempat, Administrasi Sosial Ekspermental, lebih menekankan
dampak kebijakan dan praktek. Dalam pelaksanaannya guru tidak dilibatkan baik
dalam perencanaan, aksi maupun refleksi terhadap praktek pembelajarannya. Guru
tidak banyak memberikan masukan pada proses penelitian ini. Tanggung jawab
penelitian sepenuhnya ada pada pihak luar. Dalam bentuk ini peneliti bekerja
atas dasar hipotesis tertentu, kemudian melakukan bentuk tes dalam sebuah
eksperimen.
Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum :) edit